Tren perawatan kecantikan memang selalu berkembang setiap tahunnya. Di tahun 2020, kita mengenal tren natural beauty, di mana orang lebih senang menggunakan produk dengan bahan-bahan alami.
Di tahun 2021 ini, terdapat tren baru yang juga sedang naik daun yakni clean beauty. Secara garis besar konsep clean beauty yang dilansir Harper’s Bazaar adalah sebuah gerakan yang hanya menggunakan produk perawatan kulit dengan kandungan bahan-bahan alami dan sama sekali tidak ada kandungan bahan kimia. Tidak hanya kandungannya saja yang aman untuk kulit, tetapi juga ramah terhadap kelestarian lingkungan. Selain itu, produk yang mengusung konsep clean beauty biasanya tidak melakukan tes produk kepada binatang (animal tested).
Di Indonesia sendiri saat ini sudah banyak bermunculan brand skin care lokal maupun global yang mengusung konsep clean beauty. Namun dengan maraknya tren clean beauty ini, dan banyaknya brand yang memberikan klaim beragam untuk produk-produknya, tak sedikit perempuan yang kebingungan saat mencari tahu seperti apa definisi dari clean beauty dan apa saja bahan-bahan yang harus dihindari jika ingin berkomitmen dalam menjalani perawatan kecantikan sesuai dengan ketentuan clean beauty.
Tak jarang, istilah clean beauty banyak dikaitkan dengan vegan beauty. Padahal kedua kategori skin care ini sangat berbeda. Sebuah produk skin care bisa dikatakan vegan jika tidak mengandung segala bahan yang diproduksi dari hewan. Meski begitu, bukan berarti skin care vegan terbebas dari kandungan kimia yang dicoret dari daftar skin care clean beauty.
Sebaliknya, clean beauty juga belum tentu vegan. Sebab kebanyakan produk skin care yang masuk dalam kategori clean beauty masih mengandung bahan-bahan yang dihasilkan dari hewan. Misalnya seperti madu, lanolin (wax yang dihasilkan dari kelenjar hewan penghasil wol), tallow atau lemak hewani (biasanya dipakai dalam pembuatan sabun), dan beeswax, wax atau lilin yang terbuat dari lebah.
Produk-produk kecantikan yang mengusung konsep clean beauty akan memfokuskan kandungan produknya menggunakan bahan-bahan natural yang aman untuk kulit dan lingkungan seperti menggunakan ekstrak buah-buahan. Menurut artikel di Harper’s Bazaar, ada beberapa bahan yang dihindari oleh produk-produk kecantikan yang menggunakan konsep clean beauty yakni sebagai berikut:
- Paraben
Paraben adalah kelompok bahan pengawet dan antimikroba yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur, serta membuat produk kecantikan Anda mampu bertahan lebih lama. Sebuah studi telah mengkonfirmasi bahwa paraben memiliki sifat meniru hormon estrogen dalam tubuh manusia yang dapat meningkatkan risiko penyakit serius. The European Commission bahkan telah melarang beberapa jenis paraben untuk digunakan dalam produk perawatan kulit seperti isopropylparaben, isobutylparaben, fenylparaben, benzylparaben, dan pentylparaben.
- Fragrance dan Phthalates
Parfum merupakan bahan kimia sintetis untuk membuat produk kecantikan menghasilkan aroma tertentu, sementara phthalates adalah senyawa yang bisa menjaga agar aroma parfum bertahan lebih lama. Kedua kandungan kimia ini terbukti berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan reproduksi dan hormon.
- Ethoxylated Agents
Kandungan yang termasuk ke dalam golongan ethoxylated adalah polietilen glikol (PEG), oleth, dan sulfat. Sulfat berperan untuk membuat produk kecantikan menghasilkan gelembung atau busa, biasanya digunakan dalam produk pembersih wajah dan sampo. Sedangkan, senyawa PEG sering digunakan sebagai pengental, pelarut, dan pelembut dalam produk rambut, serta beberapa pelembap.
- Silika
Silika juga dikenal sebagai silikon dioksida, yang digunakan dalam produk kecantikan mulai dari produk perawatan mulut hingga foundation sebagai zat penyerap, anti-caking, dan abrasif. Tetapi hanya ada satu jenis silika yang boleh digunakan dalam produk kecantikan yakni silika amorf.
- Talc
Talc adalah bahan yang sering digunakan pada produk kecantikan yang berbentuk powder seperti bedak dan eyeshadow, yang terbuat dari magnesium, silikon, hidrogen, dan oksigen. Masalahnya, talc yang belum dimurnikan sangat mungkin terkontaminasi dengan karsinogen atau asbes yang dapat menyebabkan kanker.
- Refined Petroleum
Mineral oil seperti petrolatum dan parafin adalah bahan yang banyak digunakan pada produk kecantikan yang bersumber dari minyak bumi dan sering ditemukan sebagai bahan utama dalam produk lip balm dan krim wajah. Sebuah studi pada tahun 2011 menemukan bahwa mineral oil dapat terakumulasi di dalam tubuh manusia, karena sifatnya yang sulit dicerna oleh tubuh.
- Triclosan
Triclosan adalah bahan kimia antibakteri dan antimikroba, yang dapat Anda temukan pada produk pembersih tangan dan sabun, maskara, dan pasta gigi. Kandungan ini dianggap dapat menyebabkan gangguan hormon, fibrosis hati, dan kanker kulit. Pada April 2019, FDA sudah mengeluarkan aturan yang melarang penggunaan triclosan pada produk kecantikan.
- Hydroquinone
Hydroquinone adalah bahan yang dapat memutihkan kulit secara instan. Oleh karena itu, bahan ini dapat Anda temukan dalam krim dan serum pencerah kulit. Hydroquinone dianggap dapat menyebabkan penurunan respon imun, disfungsi kelenjar adrenal, dan kanker tertentu.
Jadi bagaimana beauty, tertarik untuk mencoba tren skin care clean beauty ini?
Komentar Terbaru